Beranda | Artikel
Cara Untuk Meraih Akhlak Mulia Bagian 6 - Aktualisasi Akhlak Muslim (Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, M.A.)
Senin, 6 November 2017

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Kajian oleh: Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, M.A.

Download kajian sebelumnya: “Cara Untuk Meraih Akhlak Mulia Bagian 5 – Aktualisasi Akhlak Muslim“.

Ringkasan Kajian: Cara Untuk Meraih Akhlak Mulia Bagian 6

Akhlak berbanding lurus dengan iman. Sempurnanya akhlak seorang muslim menunjukkan sempurnanya iman. Dan orang yang paling tinggi akhlak serta imannya adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Sudah selayaknya seorang muslim berusaha untuk mencontoh dan meneladani beliau. Walaupun seseorang tidak mungkin mencapai akhlak seperti halnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, namun seorang muslim tetap harus berusaha agar kondisi seorang muslim didominasi oleh akhlak yang mulia. Walaupun disana-sini masih banyak kekurangan dan hal-hal yang perlu diperbaiki. Akan tetapi keburukan-keburukan yang masih melekat pada diri seorang muslim janganlah menghalangi atau menghentikan langkah untuk memperbaiki akhlak. Maka berlaku perkataan orang ulama, “sesuatu yang belum mampu diraih semuanya jangan ditinggalkan semuanya.

Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang seseorang mengatakan kepada dirinya sendiri, “sungguh buruk diriku ini.” Karena sebagaimanapun buruknya seorang hamba, selalu ada peluang untuk memperbaiki diri. Allah Subhanahu wa Ta’ala membuka jalan kepada hambanya untuk bertaubat dan Allah sangat senang dengan hamba-hambanya yang bertaubat.

Adapun poin terakhir dalam bab cara untuk meraih akhlak mulia adalah:

Mengingat nikmat surga dan azab neraka

Inilah salah satu hikmah mengapa Allah Subhana wa Ta’ala menceritakan tentang surga dan neraka di dalam Al-Quran. Bahkan dibanyak ayat Al-Quran, Allah Subhanahu wa Ta’ala bercerita secara detail tentang surga dengan segala kenikmatannya dan neraka dengan segala kedahsyatan adzabnya.

Semua tujuan ini adalah agar manusia dapat mengambil pelajaran dari sana dan termotivasi untuk melakukan yang baik-baik dan meninggalkan yang buruk buruk.  Allah bercerita tentang nikmat surga, istana-istananya, bidadari-bidadarinya, hidangan-hidangannya, pelayan-pelayannya, dan semua kemudahan-kemudahan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada penghuni surga. Sampai kepada nikmat yang tertinggi yaitu penghuni surga melihat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Hal ini semua diceritakan oleh Allah adalah agar seorang muslim termotivasi sehingga muncul hasrat meraih surga tersebut.
Kemudian Allah juga bercerita tentang adzab neraka, supaya muncul rasa takut dan semangat untuk menghindarinya. Walaupun cerita neraka tidak sebanyak cerita surga. Tapi salah satu hikmahnya agar manusia tahu bahwa Robb yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang juga Maha Kuasa untuk menghukum siapapun yang Dia kehendaki.

Dengan mengingat surga dan neraka seorang hamba akan muncul gairah untuk memperbaiki diri. Apalagi Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan, “perkara yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga adalah akhlak yang mulia

Dengan kecintaan seseorang kepada surga akan membuat orang segera melakukan amal-amal sholeh dan menjauhi segala kemaksiatan dan kemungkaran. Maka salah satu cara memperbaiki akhlak ini adalah dengan senantiasa ingat apa yang diceritakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disiapkan bagi hamba-hambaNya yang bertakwa dan berakhlak mulia.

Allah mengatakan dalam alquran surat Al-Hijr Ayat 45 – 48:

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ ﴿٤٥﴾ ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ آمِنِينَ ﴿٤٦﴾ وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَابِلِينَ ﴿٤٧﴾ لَا يَمَسُّهُمْ فِيهَا نَصَبٌ وَمَا هُم مِّنْهَا بِمُخْرَجِينَ ﴿٤٨﴾

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman”. Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.”

Simak Penjelasan Lengkap dan Download MP3 Kajian: Cara Untuk Meraih Akhlak Mulia Bagian 6


[do_widget id=blog_subscription-2]

Mari turut bagikan hasil rekaman ataupun link kajian yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Google+ yang Anda miliki, agar orang lain bisa turut mengambil manfaatnya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/28651-28651cara-untuk-meraih-akhlak-mulia-bagian-6-aktualisasi-akhlak-muslim-ustadz-abu-ihsan-al-atsary-m-a/